Senin, 23 Maret 2009

TUHAN dan GIGI

Kelas 3 SMA.

Waktu itu aku didera sakit gigi yang paling hebat sepanjang hidup (uwooo),
Tapi bener,sakit banget sampe aku nggak bisa ngapa2in dan nyaris jadi orang idiot karena tiap hari ngratapin sakitnya gigiku.Mamaku bilang : "Dek,ganti baju sana".Aku pun ganti baju tanpa tahu mau dikemanain aku.Akhirnya setelah udah separo perjalanan aku baru nyadar kalo ternyata kita mau ke :

DOKTER GIGI !!

Oh.tidak.
Aku nggak mau.Tapi mau meronta sampe kayak apa pun juga Mamaku gak bakal berubah pikiran dan pulang ke rumah lantaran teriakanku.
Akhirnya setengah nangis plus keder aku masuk ke ruang praktek dokter gigi yang sok ramah dan sok malaikat itu ><
Kata-katanya sok manis,berasa aku anak kecil yang bisa ditipu aja,
"Gak papa,paling kaya digigit semut kalo dicabut.."
"Kalo gak dicabut nanti gak bisa makan es krim lagi lho,sakit terus.."

diam kau.

Tapi akhirnya toh aku mangap juga.Gigiku dicabut juga lantaran itu gigi geraham belakang yang ga bisa tumbuh dengan baik.
Mamaku berdiri di sebelahku.Aku berasa ibu muda yang mo nglairin orok.Waktu gigiku disuntik bius,aku cakar tangan Mamaku.sssssshhhhh..saaakkiiit....
Terus beberapa saat kemudian tangan dingin si dokter itu maksa mulutku ngebuka.Dia masukin alat pencabut ntu,dinginnya kerasa di dinding dalam mulutku.Dan....

aaaaaarrrrrrrggggggghhhhhppppp.......

*suakit bangret sodala,
Kupikir sudah selese.Tapi ternyata kata si dokter tu gigiku pecah di dalem gusi.hhhhhuuuuhhhuu ><
itu artinya eksekusi belum selese,

Setelah beberapa kali teriakan dan beberapa pekikan Mamaku yang kessakitan karena kucakar tangannya.Akhirnya selese juga.
puff.
Aku berkumur di wastafel dan melihat seseatu merah keluar dari mulutku.Banyak.Semua merah.Semua di mataku tetap merah seperti itu hingga lambat laun berubah jadi hitam.

Ya.Aku pingsan.
Bukan karena sakit,tapi karena liat darah.
Beberapa jam setelah itu(aku gak tau gimana caranya aku bisa mpe rumah),gigiku udah gak nyeri lagi.Masih kerasa sih biusnya.
Tapi lega,kerana aku TAHU kalau sumber sakit itu sudah nggak ada.
Beberapa hari kemuian aku sudah kembali pada habitku untuk makan segala sesuatu sepuasnya,hhehe

Tuhan bicara kepadaku tentang kepahitan dan pergumulan.
Gak jarang pergumulan yang kita doakan terus menerus sampai habis airmata di hadapan Nya berakhir dengan sesuatu yan malah menyakitkan.
Memang selesai,tapi caraNya menyelesaikannya itu lho.
Sakit.
Tapi mengapa nggak percaya aja sama pekerjaan tanganNya?
Sakit,tapi akan ada kelegaan yang datangnya dari Tuhan yang akan membayar ke-berserahanmu kepada Tuhan.

Tuhan gak lihat hasil.
Tuhan mau lihat proses.
Proses kita.
"Proses"
"Proses"
"P R O S E S"

God said ,"Karena jalanKu,bukan jalanmu...."

God i believe in You

1 komentar: