Rabu, 15 April 2009

Belong.

Seperti yang aku tahu sendiri dari hasil test kepribadian ku dimanapun aku take a test,hasilnya selalu aku adalah orang melankolik plegmatis dengan prosentase 50:50 untuk setiap karakteristik itu.Kata orang sih kombinasi karakter yang cukup aneh dan jarang ditemui.Karakteristik orang melankolik membuat aku jadi seseorang yang suka berkhayal dan berandai-andai.

Ini lho,berkhayal dan berandai-andai.Dan andai-andai favoritku adalah : "Andai aku dewasa nanti".Artinya aku sudah menciptakan skenario sendiri tentang apa yang akan terjadi pada si Tyan di usia 25 tahun.Di ulang tahunku yang ke 17 dulu,aku bahkan menulis sepucuk surat berjudul "Untuk Tyan yang 25 tahun" dan surat itu aku titipkan ke Mamaku dan aku berpesan jangan sekalipun surat itu dibuka sebelum ulang tahunku yang ke 25 tahun 2015 nanti.Aku lupa sih,tapi sepertinya disana aku menuliskan semua impian seorang anak kelas 3 SMA yang sedikit banyak ter-influence sama sinetron dan kisah2 indah di buku Chiken Soup tentang bagaimana kehidupan seorang wanita berumur 25 tahun itu.Intinya di surat itu aku hanya memastikan apakah dari list 'Cowok impian gue' salah satunya adalah pacar atau suamiku,apakah aku sudah mempunyai semua gadget yang aku impikan saat usiaku 17 tahun.Pokoknya lucu.Aku pengennya gak inget isinya apa,tapi terlalu konyol dan lucu untuk tidak di inget2. ^^
Awalnya hanya sekedar keinginan dan khayalan yang mengisi kepala setiap insomiaku kambuh.Tapi lama2 aku seolah punya sugesti sendiri bahwa masa depanku harus seperti itu.Aku merasa harus menjadi sesuai dengan apa yang aku harapkan.Aku besok harus kerja jadi ini,suamiku kelak harus yang seperti ini,anakku besok harus yang lucu2,aku harus punya keluarga yang bahagia,mertua yang baik dan deposito yang banyak.Skenario itu tercipta begitu saja seiring dengan makin liarnya imajinasiku.Aku seolah bisa menentukan apa yang akan terjadi denganku.
Visi jadi kabur,aku jadi orang yang gak berani menatap resiko.Aku akhirnya jadi orang yang selalu memaksakan kehendak kepada apapun dan siapapun.Merasa harus mendapatkan apa yang aku inginkan,merasa semua harus berjalan sesuai dengan apa yang aku bayangkan.

Aku takut menatap sebuah ketidakpastian.Termasuk masa depan.Apalagi kok melihat rancangan Tuhan atas aku yang sedikit banyak Dia sudah bilang dan melalui penglihatan beberapa orang.Menurutku itu semua bukan sesuatu yang bisa dipastikan secara akurat.Nampak mengerikan,aku tak tahu apakah yang terjadi adalah sesuatu yang nyaman atau bahkan sulit dan menyiksa.Sudah banyak sekali spot2 di dalam timeline hidupku yang cukup menakutkan dan menyiksa karena datangnya tidak terduga.Tuhan sudah sering sekali mamberi aku kejutan2 yang mengerikan dalam hidupku.Itulah kenapa ku tak suka dengan sesuatu yang nampak tidak pasti.
Aku selalu berusaha memastikan bahwa segala sesuatu ada di dalam kendaliku dan ada kepastian tentang apa yang akan terjadi.

Masa depan.
Itu hal termisterius yang aku pernah bayangkan.
Aku tak tahu caranya berserah.Apa sih artinya berserah itu?Apakah berserah itu maksudnya duduk diam sampai Tuhan mengatakan dengan sangat jelas apa yang harus terjadi dalam hidupku?
Apakah berserah itu artinya aku harus tetap percaya pada sesuatu yang tidak jelas,yang bahkan aku tak tahu itu apa?
Atau bahkan apakah berserah itu artinya berdiam diri dan tak berbuat apa2 sampai segala sesuatu terjadi dalam hidupku tanpa aku bisa berbuat sesuatu?

Pertanyaan penuh dosa ini terus saja bergulir dalam hati sampai akhirnya pagi ini Dia membisikkan sesuatu yang membuat benteng kesombonganku roboh seketika:

"kau ada di Tangan yang kuat..."

Welcome to my life,Father.

Senin, 06 April 2009

Minggu Kalvari tiba,

Ini minggu ungu,karena di minggu ini ada Jumat Agung yang ibadahnya selalu menguras airmata.Ada juga Kamis Putih yang perjamuan kudusnya selalu berhasil membuat permenungan yang sangat dalam.Ada hari sabtu penantian yang bisa menimbulkan letupan sukacita.Ada hari Minggu Paskah yang selalu membawa orang pada kasih mula-mula.Semua yang terjadi di Minggu ini adalah semua tentang aku dan Tuhan.Di awal minggu ini aku terhenyak dengan kenyataan bahwa Allah menanggalkan mahkota dan kemuliaanNya demi,aku.Kenyataan yang kadang terlewatkan sementara aku sudah terlalu jauh memahami hal lain yang kadang justru membuat aku sombong dan tak mengerti.Seberapapun kekuatanku,jika minggu ini tak pernah terjadi 2009 tahun silam,akulah yang akan tergantung di salib nantinya.Hoah.Minggu ini aku bener2 mau siapin hati.Aku mau desain hatiku jadi kubur Yesus,tempat Dia tidur terakhir kalinya dan tempat yang jadi saksi kemenanganNya.

Praise Him.

Minggu, 05 April 2009

Doa Seorang Ibu yang Anaknya Tergantung di Salib Sana

Nak,sakitkah tanganMu?Perihkan kepalaMu itu?Lihat aku membawa makanan untukMu,Turunlah dari sana Nak,aku tahu Engkau bisa jika Kau mau,lawan mereka Nak,
Lihat tanganku yang selalu Kau cium sebelum Kau pergi ini berdenyut pula melihat paku itu melubangi tulangMu,
Aku masih ingin mendekapMu dan menidurkanMu seperti dulu ketika Kau lelah karena seharian berada di Bait Allah,
Aku masih rindu mendengarMu menuturkan sesuatu tentang Kerajaan Surga dan mengasihi sesama,
Nak,tetapkah Kau pada inginMu untuk mati bagi dunia?
tidakkah darahMu terlalu berharga untuk si penagih pajak?Apakah cintaMu pada umatMu juga sebesar cintaku kepadaMu,Anakku sayang?
Mengapa sekarang aku hanya bisa memandangMu dan terisak,sementara lambungMu sudah mengering karena angin?
Biar doa dan airmataku ini,menjadi sutera untuk membalut semua luka-lukaMu,
Biar untaian doa ini menjadi dekapanku untukMu,
Sebelum tergenapi sudah nubuat hebat atasMu,
Aku bangga terhadapMu.Kau tetaplah Yesus kecil pernah lahir dari rahimku,

Kau Yesus,anak dan Tuhanku...

Sebab aku , adalah aku

Suatu sore hari di rumah,pas aku mau masukin bajuku yang barusan disetelika.Aku bingung masukinnya lantaran berantakan banget.Mumpung lagi rajin (Jawa :lagi bodong udele ^^),aku berhasrat menata ulang baju2ku di lemari,baju2 yang gak kubawa ke Jogja.Mengeluarkan isinya satu demi satu membuat aku serasa sedang menonton dokumenter diriku sendiri waktu SMA.Aku ngliat lagi jumper coklat pink dan kardigan merah marunku yang selalu kupake sekolah,tshirt einstein-bertopi-badutpaporitku yang dulu sempet bikin aku nangis sebelum manggung di pensi lantaran kaus itu gak ada.Aku nemuin lagi celana basketku yang waktu itu kubeli sendiri dengan nabung,jaket aero punya adekku yang aku rampok dulu itu,dan masih banyak properti2 lain yang untuk sejenak membawa aku pada memori yang pernah terinstall...

Iya.aku dulunya gendut banget.Sangat gendut.Mungkin lebih gendut dari sahabatku Dita(sori nDut,eh..,Dit,hhehe).Kalo sekarang aku nampak masih gendut,ini bukan apa2 dibanding jaman2 kejayaanku waktu SMA dulu itu.
Makanya aku agak shock sendiri liat tshirt2 ku yang guede,jumperku yang kalo cari di distro pasti bukan yang for ladies (ladies yang paling gede masih ga cukup buat aku T.T),dan jins2 skini ku yang nomornya sama dengan nomor celana papaku ^^.Sumpah gendut banget gua,ckckck.
Aku bersyukur bahwa kegendutanku ini tidak mendukakan hati orangtuaku.Mereka gak pernah nglarang aku makan sesuatu yang aku pengen.Bahkan kebiasaanku ngemil roti sesudah makan nasi.Mereka ga pernah ngebatesin makanku,Mama seneng banget kalo makanan yang dia masak abis(kecuali kalo ga mau makan sayur,).Mereka selalu bilang :"Rapopo,masa pertumbuhan",ato "Rasah diet-diet barang dek.." (gak usah diet dek).Lagian aku dulu emang hiperaktif banget.(bukan autis tapi,wkwkwk).Aku nyaman dengan penerimaan diriku oleh mereka.
Begitu juga dengan sahabat2ku.Mereka tak akan protes dengan lemak di setiap bagian tubuhku,mereka tak pernah peduli pakaian ukuran apa yang aku pakai,

Tapi aku PERNAH tidak merasa nyaman dengan kondisiku itu.Beberapa waktu pernah seseorang mengomentari aku hanya lantaran aku gendut.Untuk beberapa saat,beberapa ejekan memang aku tak berpikir banyak,ah,itu cumak keusilan mereka.Tapi lama2 yang keluar dari mulut mereka bukan lagi ejekan.Kelamaan mereka juga tak sekedar berkomentar,tapi juga berpendapat tentang aku.Menjadikan aku bahan ngrumpi mereka,"si cewek gendut yang gak feminim".Aku memang tak ambil pusing dengan omongan beberapa orang itu karena toh,'siapa si loe?'.Tapi lama2 ternyata aku risih juga mendengar setiap komentar dan usulan dari mereka untuk dietlah,ngurangin makanlah.Aku lantas muak dengan apa kata orang tentang aku,komentar orang yang sebenarnya itu hanya memuaskan hasrat ngrumpi. mereka.Ah,sebodo.Tapi mikir juga..><

Belum lagi tentang kebiasaanku yang lebih suka menghabiskan waktu buat ngejam di studio daripada ber hairtreatment di salon,aku yang nggak pinter make alat pelurus rambut saat ada yang minta bantuanku untuk nglurusin rambut belakangnya,memang aku nggak tau caranya make rosecream waktu mereka ngajakin home-spa,dan aku memang gak suka make apapun yang berwarna pink,dan lain2nya yang "biasanya" tak dilakukan oleh cewe seumuran aku.
Bah.Emang cewe harus begitu apa?.Aku tetap saja mendengar orang berkata,"Ih,tu cewe gak merhatiin badan banget sih,diet kek..".
Aku pun sempat beberapa kali menyesali diriku sendiri,kenapa aku begini,kenapa aku begitu,kenapa aku gak punya ini,kenapa aku gak punya itu,bla bla bla bla...
Sejujurnya aku muak dengan komentar orang atas aku.Aku bukan diam saja,aku pun segera mencoba untuk menjadi "default",sama dengan yang kebanyakan,dari segi apapun,gaya hidup,mode,cara bicara,hobi bahkan,aku lakukan semua itu agar hanya aku menjadi 'seperti kebanyakan'.Bahkan kadang aku berusaha menjadi oranglain,Aku berusaha senyum saat aku gak pengen senyum,berusaha tampil ceria saat aku sedang betmut.Seolah2 parameter dari apa yang akan kulakukan adalah omongan oranglain.Seolah2 ada stereotype tertentu tentang bagaimana seharusnya kita bersikap.Padahal itu cuma sesuatu yang umum aja.Tapi nyatanya hal itu justru membuat aku menjadi lebih muak.Terpaksa melakukan apa yang kau tidak suka hanya demi sesuatu yang mungkin tak penting bukan hal yang menyenangkan.

Aku kembali pada diriku sendiri.
Aku jadi inget Mamaku.Dia wanita yang hebat.Dia tau dimana dia harus tampil anggun.Bukan nya harus anggun setiap saat.Mamaku gendut juga,tapi papa gak pernah protes kalo semua anggota keluarganya yang cewe semuanya gendut dan hobi makan ^^.Mamaku ngajarin aku gimana cara make blush on dan ngejahit baju yang bener,tapi dia juga ngajarin aku gimana cara benerin genteng ato masang lampu kalo papa sama adekku lagi ga dirumah.Mamaku les gitar klasik,tapi masakannya tetap yang paling enak dari semua makanan yang pernah kumakan.Kadang dia manja sama Papaku kalo lagi sakit,tapi dia juga gak mengeluh kalo musti benerin motor sendiri waktu Papa pergi.Mama gak pernah marah kalo aku jingkrak2 ngeband ato pergi muncak ke Lawu,tapi dia bakalan marah kalo aku gak bisa masak dan nyapu gak bersih.Dia lebih nekanin aku untuk belajar berkata2 lembut daripada maksa aku diet.Dia ngajarin aku gimana ngrawat orang sakit,bahkan dia juga ngajakin aku mandiin jenazah.Mamaku malah ga suka aku jadi korban mode dan selalu berusaha ngikut aliran 'mainstream'.Dia gak sukak liat sepupu ceweku yang walaupun cakep dan ngrawat bodi banget,tapi gak bisa nglakuin apapun pekerjaan rumah.Dia sukak ngajakin aku berkebun,tapi kita berdua juga hobi bercreambath ato luluran berdua tiap aku pulang.Dia bisa nglakuin pekerjaan laki2 apapun kalo terpaksa papaku ga dirumah.Dia nglakuin semua,dari ngangkat galon sampe hunting nite dress buat promniteku.Dia adalah satu2nya referensiku bagaimana wanita itu.Dia tahu semua pelajaran hidup yang dibutuhkan seorang wanita.

Kemarin sekolah sabtu di kampusku,aku denger Tuhan bilang ,
"Beginilah firman Tuhan yang menjadikan engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau:Janganlah takut,hai hambaKu yakub,..."
(Yes 44:2)
"jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang,tapi sebagai hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah"
(Efesus 6:6).

"Ga papa anakKu yang cantik,ga usah dengerin kata orang,yang penting amu taat sama Aku itu aja uda cukup.."

Aku mulai kembali pada diriku sendiri.Ya,aku bukan dia dan aku bukan mereka.Aku adalah aku karena aku yang seperti inilah yang dicintai Tuhan dan keluargaku.Aku bangga menjadi aku dengan apa yang kumiliki yang tak dimiliki oranglain.Aku tak ambil pusing dengan apa yang orang miliki yang aku tak miliki.Karena hanya ada satu Yestenia di dunia ini ^,^

Rabu, 01 April 2009

"Untukku"

Suatu saat aku lagi jadi anak yang nakal di hadapan Bapaku.Dipanggil gak pernah mendekat,disuruh pulang dulu jangan main terus aku tetep main,dibilangi sesuatu aku cuekin,diingetin aku ga peduli.Cium tanganNya sebelum aku berangkat kuliahpun hanya menjadi sebuah formalitas yang menjadi gak penting waktu itu.Tapi Dia tetep kasi aku uang saku bermata uang "penyertaan".Yang penting cukup lah buat makan sehari.Begitu terus selama beberapa hari hingga hidupku,dimanapun aku berada terasa sangat membosankan.Apapun yang aku lakukan,terasa sangat melelahkan dan gak berarti.

Terus waktu siang2 lagi hujan,aku duduk di bawah pohon sambil nunggu temanku yang katanya mau ajak aku pergi biar aku nggak bosen.Lalu aku ,dengar seseorang menyanyi.Rasa-rasanya aku akrab sekali dengan suara itu.Tapi dimana ?
Waktu aku gak sengaja mo benerin resleting jaketku,terasa sesuatu yang mendetakkan hatiku dan tersentuh oleh tanganku,
Ternyata ada Seseorang yang sedang menyanyi di dalam hatiku,
ternyata Dia.Sayup aku dengar Dia menyanyi untuk aku,lagunya Chrisye yang "Untukku";

"Kemana langkahKu pergi,slalu ada bayangmu..
Kuyakin makna nurani,kau tak kan pernah terganti,
saat lautan kau sebrangi,janganlah ragu bersauh,
Kupercaya hati kecilKu
kau tak kan berpaling..
Walau ke ujung dunia,pasti akan Kunanti
Meski ke tujuh samudra,pasti Ku kan menunggu
Karena Ku yakin,kau hanya untukKu.."

Iya ya.
Ternyata sebegitu berharga aku buat Bapaku.
Lagu ini cukup 'ngobrak-abrik' kemalasanku dan kenakalanku.

Lagian,lagu ini juga sebenernya dari hatiku juga,
untuk.....

Karena Persahabatan bukan Kepompong

Kita ini seperti sebuah prosa.Aku,kamu punya menjadi tokoh di dalam cerita ini.Ada paragraf-paragraf peristiwa yang harus kita selesaikan.Ada paragraf yang menyenangkan,ketika Si Penulis merencanakan kita untuk selalu bersama,menghabiskan banyak waktu bersama,melakukan segala hal bersama,ketika waktu yang memaksa kita untuk saling mengenal.Aku tahu siapa kamu dan kamu tahu siapa aku.Ketika banyak peristiwa yang boleh terjadi dan kita atasi.
Begitu juga dengan paragraf yang mengharuskan aku dan kamu sedikit bersitegang.Kita memang tak diceritakan sebagai tokoh kembar.Aku dan kamu tentu berbeda.Tapi ada masanya saat aku memang benar-benar mambutuhkan bahumu,dan kau membutuhkan bahuku.Bahkan beberapa underline dan bold dalam kisah-kisah kita menciptakan rasa kecewa.Termasuk saat ternyata aku tak harus selalu bersamamu.Mengapa kau nampak begitu berharga ketika kita tiba di persimpangan?
Namun sebuah prosa adalah sebuah cerita yang yang harus diteruskan ,bukan seperti puisi yang boleh begitu saja terpenggal.
Aku tak akan berubah menjadi diriku yang bukan aku.Aku bukan ulat yang memaksa diri menjadi kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu yang indah yang dengan begitu kau tak akan mengenalku lagi dan mungkin membuat aku tak akan mengenalmu lagi.
Aku tetap ulat bulu yang tak akan pernah mengalami metamorfosa untukmu.Aku akan tetap berada di pohon tempat kita biasa mencuri brownies dan menghabiskan potongan terakhirnya bersama-sama.Aku hanya mau menjadi kepompong jika bersamamu.
Memang kental darah yang mengucur dari urat nadi yang terluka saat kita sedang tak sehati,
Tapi,apapun yang terjadi,persahabatan kita memang lebih kental dari apapun juga.
Kau membuatku merasa memiliki sesuatu yang berharga mahal.


(dedicated untuk semua yang pernah menjadi bingkai di hati ^^ .miss u all)

....

tidak ada yang sama,
aku,kamu,mereka,kita,semua tidak,
Tuhan menaruh kita di lintasan kita sendiri
pemenang bukanlah yang bisa menaklukkan seteru,
tapi yang bisa bertahan hingga seteru berlalu,
hidup memang,
tak sederhana
pernah sesekali longsor giri menimpa badan
dari ambang malam hingga akhir pagi,
sambil mencecer duka di simpang siur waktu,
tangisan ini tak pernah cukup merangkum lara
karena itu aku mau terus berlari
mengejar hari yang tak mungkin berhenti,
senyuman adalah bukti,
kesedihan tak pernah menang!

Memahami Hujan

di Situ Gintung,
seorang bapak,Pak Oscar namanya.Istri dan empat anaknya meninggal.Dia....menangis.Dan tangisannya itu, auw ,cukup mengiris sati sisi di hatiku.Aku ndak tau apa aku juga akan 'hanya menangis' jika saat bangun pagi yang kutemui adalah jenazah Papa,Mama dan adik2ku yang sudah dingin dan membeku.
Kupikir kau ndak akan merasa jika kau sedang berlebihan jika kau sedang,seperti aku sekarang,mencoba memposisikan dirimu sebagai Pak Oscar.Atau juga,apakah kau akan 'hanya menangis' ketika sahabat yang kaucari di puing2 sekolah (seperti kesaksian si Jono),dagingnya lumer membusuk di telapak tanganmu saat kau coba mengangkat tubuhnya?Hoooaaa.Hujan;

hujan kesedihan,hujan kegalauan,hujan ke-"nggak tau harus ngapain"-an,hujan airmata,hujan,hujan,hujan dan hujan yang dingin plus menyebalkan,dan berpotensi menjadi badai.Aku mahfum kalau semisal satelah peristiwa itu mungkin nama yang akan sering dikutuki adalah Tuhan dan pemerintah,dan kata tanya "mengapa" akan menjadi kata yang sering diucapkan di dalam hati.
Pasti pernah lah kita merasakan 'hujan badai' yang pernah ato sedang turun deras di dalam rangkaian cerita hidup kita yang membuat kita jadi runtuh seperti tanggul itu,membuat kita berada di titik terendah ,harapan habis seperti air di tanggul itu.Sudah hujan,becek (bukan beichek),mungkin malah mati lampu sekalian,gak ada yang lain yang biasanya dilakukan selain mengeluh,menangis dan marah kepada Sang Penurun Hujan.Hujan memang sesuatu yang gak bisa dicegah datangnya oleh siapapun.Arnold Suasanaseger pun pasti bakalan ngiyup (baca :berteduh) kalo hari hujan saat dia jalan2 di gembiraloka ya kan?hhehehe.

Hujan itu hujan.Artinya ya, hujan memang sudah ada jadwalnya,sudah diatur di Buku Kehidupan kapan akan turun hujan dalam hidupmu dan hidupku.Dan artinya lagi,kita nggak bisa usul jadwal sama Si Pembuat Hujan kapan kita mau hujan itu turun.Dan yang jelas,kita nggak akan bisa menolak hujan yang sudah turun.Mana ada hujan balik lagi ke atas?Bagian kita akhirnya,ya cuma harus segera memikirkan apa yang akan kita lakukan jika hujan itu datang kan?.Macem2 kok.Kita bisa memutuskan sendiri apakah kita akan marah,menjerit2,atau mengasingkan diri,atau mendendam pada Sang Penurun Hujan lantaran acara dating kita dengan the gebetan gagal gara2 hujan.Reaksi itu bisa dipilih,dan apa yang kita pilih itulah yang akan menentukan seberapa resistensi dan daya tahan kita terhadap hujan.
Aku belajar dari keluargaku tentang bagaimana menikmati hujan.Biasanya kalau malam hujan dan mati lampu,yang kami lakukan hanya menyalakan satu lampu minyak dan kami semua duduk mengintari lampu itu.Dan ayahku mulai memainkan gitarnya,kami mengobrol tentang apa saja,bahkan sesuatu yang yang mungkin itu tak sempat kami obrolkan jika hari tidak hujan dan lampu tidak mati.Semula aku bertanya-tanya mengapa mereka tidak panik menyalakan lampu saver neon yang terang dan berusaha menadah air yang menetes dari genteng yang bocor di garasi untuk melindungi motor kesayangan mereka.Hingga akhirnya beliau berkata,
"Hujan itu enaknya dinikmati,"
Hujan memang akan turun dan pelangi mungkin tak akan muncul sesudahnya.Mungkin dingin dan kita tak bisa berbuat apa-apa.
Tapi yang penting bukanlah soal pelangi yang akan kita lihat,bukan soal seberapa hebat diri kita menjadi pawang hujan yang mampu menghentikan hujan.
Tapi,
Seberapa peka kita membaca setiap tetes air sebagai penghiburan,seberapa rendah hati kita untuk tidak berusaha dengan segala cara menghentikan hujan itu seperti pawang hujan,
Tetapi untuk tetap menikmati,
Duduk dan berdiam,bahkan bernyanyi,bahkan bersyukur akan hujan yang akan dan sedang deras.Barangkali,dan pasti,akan kita temukan kekuatan dan sesuatu yang tidak kita tahu sebelumnya.Tuhan kadang berbicara bukan lewat sesuatu yang bombastis dan dengan megah,tapi bisa jadi Dia hanya akan bicara lewat serangga yang mungkin memang tak bersuara.
Tunggu hingga lampu menyala dan temukan senyumanmu sendiri.

Karena hujan ada bukan untuk diratapi,tetapi untuk dipahami.