Senin, 18 Mei 2009

Semangat Dari Kaki Bukit

Ini bulan Mei,
dan beberapa hari yang lalu aku menyadari sesuatu,yaitu sudah setahun lebih Alm.Kakekku dipanggil Tuhan,tiba2 aku teringat pada sebuah tempat di kaki bukit di Patok70,Lampung Selatan,tempat dimana Kakekku meninggalkan tubuh dunianya dan kembali kepada kekekalan bersama Allah.Di depan pepadian itu terkubur tubuh Kakekku,tapi tidak dengan semangatnya,tidak dengan semua kenangan indah tentangnya,tidak dengan harta karun yang diwariskan untuk anak2 dan cucu2nya:pelajaran tentang kehidupan.Dan aku sedang ingin mengenangnya,

Kakekku yang kocak itu,yang biasa aku panggil dengan panggilan 'Akung',dulu di usianya yang ke 70,beliau meminta sesuatu kepada Bude ku:minta diikutkan kursus bahasa Inggris!,minta dibelikan kamus bahasa Inggris ,alkitab Inggris,lagu2 gospelnya John Hartman,dan termasuk memaksa cucu2nya berkomunikasi dengannya menggunakan bahasa Inggris.Bukan hal yang aneh kalau setiap jam 6 pagi dari kamarnya terdengar lantunan Amazing Grace yang sangat 'medok'."Emesing gres..hao suwit ndhe saon..".Begitu terus setiap pagi hingga di pagi2 berikutnya akan terdengar lagu2 lain,seperti "Holi holi holi",atau "Loret ai nit Yu".Dan yang kan terdengar beberapa menit kemudian setelah lagu2 itu adalah suara yang lebih membuatku dan sepupu2ku tertawa ngakak:Akung baca alkitab bahasa Inggris.Dan jika sudah seperti itu,di pangkuannya ada dua buku besar:Holy Bible dan English Dictionary.Dan parahnya seringkali beliau mengartikannya dengan sangat harfiah menurut kamus.Padahal ujung2nya juga beliau bakalan baca yang bahasa Indonesia kalau 'mutung' gak ngerti arti dari kata 'praising' atau 'sacrified' lantaran ga ada di kamus.Wakkakakaka
Aku jadi malu sendiri.Aku tak sesemangat itu ketika belajar.Apa yang dilakukannya tiap pagi membuat aku mencoba melakukannya juga.Mencari dan menyembahNya di pagi hari,menunggu Dia berkata2.Telinga kakek mungkin tak setajam telingaku,tapi telinga hatiku tak setajam telinga hatinya.Semangatnya untuk melewatkan waktu bersama Allah begitu hebat..

Kalau aku pulang ke Lampung,beliau selalu meminta aku melakukan sesuatu yang hal itu hanya aku yang harus melakukannya : "Nduk,gek nyileh orjen kono terus gowonen mrene terus gek maino.."(Cu,sana pinjem keyboard terus bawa kesini dan mainkanlah).Maakk....aku pengen ikutan ngrumpi sama sepupu2ku yang lain...??!.Tapi ya sutra lah...aku nurut aja toh juga gak mesti setahun sekali aku nurutin permintaannya yang satu ini.Dan kemudian dengan diiringi tawa dari sepupu2ku yang lain plus muka bete ku,aku duduk di deket tempat tidur kakek dan berasa jadi pemain organ tunggal panggilan yang mainin lagu2 dari Kidung Pasamuan Kristen yang jika dinyanyikan oleh kakekku temponya akan berada di level 20 pada metronome. =.= .Dan sesuatu yang tak aku sadari sebelumnya membuat aku agak tertegun,di setiap akhir lagunya,Kakek selalu menyembah Allah dengan bahasa jawa,yang kutahu dari beberapa kata2nya itu adalah bahasa jawa sangat inggil(tinggi).Bah,kupikir bahasa roh nya aneh kali,ternyata bahasa jawa coii!.
Lagi2 semangatnya untuk bersama Allah yang tak pernah surut beliau tularkan pada anak2 dan cucunya,

Hoah.
Akung dan segala kebiasaan2 anehnya,
Nulisin tanggal di telur ayam,
Mandiin bebek(walaupun semenit kemudian bebek itu bakalan ke lumpur lagi),
Ngelapin sepeda ontelnya berjam-jam,
Njait celana kolor yang nantinya akan dibagikan kepada cucu2nya secara paksa,
Menggosok gigi palsunya sambil berjemur jam 9 pagi,
Mencukur sendiri rambutnya dan tidak suka kalo dikritik,
hingga nekat masak makanan kesukaannya sendiri tanpa bantuan nenek padahal Akung gak tau caranya nyalain kompor minyak,

Juga Akung dan segala teladan darinya;
Berdoa,
Baca firman,
Menyembah setiap pagi,
Belajar giat,
Bersukacita di segala kondisi,
Memperjuangkan sesuatu tanpa mengenal lelah,
Semangatnya melayani orang lain,
Kerelaan hatinya untuk berkorban,
Dan ketaatan nya sampai akhir,

See you later,my lovely Grandpa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar